RPJMD 2022-2027 DIY Jadi Pengejawantahan Visi

Yogyakarta (16/01/2023) jogjaprov.go.id – Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X berpendapat penyusunan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2022-2027 terasa lebih bermakna. Ini dikarenakan DIY menjadi satu-satunya daerah yang melakukan penyusunan RPJMD.

Hal ini diungkapkan Sri Sultan dalam sambutannya pada Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Penyusunan RPJMD tahun 2022-2027 DIY di Gedhong Pracimasana, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin (16/01). Sri Sultan mengatakan, penyusunan RPJMD ini menjadi kewajiban usai dilantiknya Gubernur dan Wakil Gubernur DIY masa jabatan 2022-2027 pada Oktober 2022 lalu.

“Untuk itu, di kesempatan ini saya ingin menyampaikan beberapa esensi yang seharusnya menjadi dasar dalam penyusunan dokumen perencanaan. Pertama, dalam proses perencanaan, janganlah semata berorientasi pada apa yang akan dikerjakan, tapi harus dipikirkan juga apa yang akan dicapai. Dalam hal ini RPJMD dapat dipahami sebagai pengejawantahan mendalam dan multidimensional atas Visi,” papar Sri Sultan.

Tak hanya menjadi pengejawantahan visi, perencanaan pembangunan lima tahun ke depan ini juga harus diawali dengan penyamaan persepsi, dalam bingkai sinergi dan dirancang untuk merespon berbagai perubahan. Menurut Sri Sultan, semua hal tersebut harus diiringi semangat transformasi mindset dari kerja menjadi kinerja, serta dari output menjadi outcome dan impact.

Seperti yang telah ditetapkan, visi Gubernur dan Wakil Gubernur DIY masa jabatan 2022-2027 ialah ‘Mewujudkan Pancamulia Masyarakat Jogja melalui Reformasi Kalurahan, Pemberdayaan Kawasan Selatan, serta Pengembangan Budaya Inovasi dan Pemanfaatan Teknologi Informasi’. Dan ada tiga komponen yang saling terkait dan menjadi prioritas dari visi tersebut yakni Reformasi Kalurahan, Kawasan Selatan, dan Teknologi Informasi, yang akan menjadi penopang terwujudnya Pancamulia Masyarakat Jogja.

“Selanjutnya, apabila diproposisikan, untuk mewujudkan Pancamulia Manusia Jogja, maka Kawasan Selatan akan diletakkan sebagai subjek prioritas pembangunan, melalui cara pandang atau jalan Reformasi Kalurahan, dengan memanfaatkan Teknologi Informasi,” jelas Sri Sultan.

Dikatakan Sri Sultan, dinamika globalisasi harus diakui mampu mempengaruhi level kompleksitas pembangunan. Hal ini yang menjadi tantangan tersendiri bagi DIY, untuk lebih laju dan maju dalam meningkatkan kinerja pembangunannya, terutama untuk optimalisasi potensi-potensi unggulan.

“Tantangan perubahan ini, tentunya perlu disikapi dengan bijak, didorong dengan perubahan mindset para penyelenggara pemerintahan. Sehingga sudah menjadi keharusan, apabila pembangunan yang dilaksanakan senantiasa dilandaskan pada strategi adaptif-kolaboratif, serta didukung pula dengan infrastruktur yang memadai dan terbarukan,” ungkap Sri Sultan.

Sri Sultan menambahakan, musyawarah perencanaan pembangunan merupakan rangkaian proses strategis yang dibangun sebagai wahana untuk berdiskusi dan bertukar pikiran antar pemangku kepentingan, baik dari unsur pemerintah, akademisi, swasta, NGO, maupun masyarakat. Pelaksanaannya juga tidak sekedar mengedepankan aspek top down planning, melainkan juga bottom up planning.

“Saya mengutip penyataan Jack Canfield, ‘Janganlah khawatir akan kegagalan, namun cemaskanlah kesempatan yang anda lewatkan’. Semoga pesan ini dapat semakin memotivasi para peserta Musrenbang, untuk dapat lebih aktif dalam memberikan sumbangsih, berupa masukan konstruktif dan pemikiran inovatif dalam perencanaan pembangunan,” imbuh Sri Sultan.

Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri RI, Teguh Setyabudi mengatakan, RPJMD ini merupakan bagian dari pembangunan tahap pertama dari RPJPD DIY untuk tahun 2025-2045. RPJMD DIY 2022-2027 ini juga diharapkan dapat lebih menunjukkan keistimewaan DIY dalam berkontribusi pada tahapan RPJPN 2025-2045, menuju Indonesia Emas tahun 2045.

“Kami harap DIY bisa mengoptimalkan potensi yang dimiliki dengan mengembangkan inovasi dan kolaborasi, dalam mengakselerasi pembangunan daerah. Hal ini utamanya untuk mendukung pencapaian indikator makro yang masih relatif kurang,” imbuhnya.

Teguh pun berpesan agar dalam penyususnan RPJMD bisa berupaya untuk berkontribusi secara rasional demi pencapaian target pembangunan nasional dan merealisasikan kebijakan-kebijakan. DIY juga diharapkan mendukung dan berkontribusi pada pelaksanaan mayor proyek nasional maupun program-program nasional yang ada di DIY.

“RPJMD DIY juga perlu ikut memastikan kesinambungan dan perencanaan pembangunan pada periode sebelumnya. Dan untuk meningkatkan kualitas dokumen perencanaan pembangunan, dapat memanfaatkan kemajuan teknologi inovasi, sebagaimana yang telah diarahkan oleh Bapak Gubernur (DIY) sebelumnya,” paparnya.

Acara ini dihadiri pula oleh Staf Ahli KemenPPN/BAPPENAS RI, Oktorialdi; Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X; Sekretaris Daerah DIY, Kadarmanta Baskara Aji; Kepala Bappeda DIY, Beny Suharsono; President of Asian Planning Schools Association, Bakti Setiawan; dan para jajaran Forkopimda DIY. (Rt/Rd/Sis)

HUMAS DIY

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *