Sosialisasi Pengelolaan Dana BKK Keistimewaan DIY Sesi Terakhir, yang di selenggarakan di Aula Sidomukti Inspektorat DIY Lantai 4, yang di hadiri oleh Lurah, Carik, Danarto se DIY, dengan Narasumber dari Komisi A, Paniradya,DPUESDM, BPKA, APMD, BPKP, acara dibuka oleh Sekretaris Inspektorat DIY.
Dalam rangka meningkatkan partisipasi dan pemahaman tingkat lokal terhadap pengelolaan Dana Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Inspektorat DIY sukses menggelar acara Sosialisasi Pengelolaan Dana BKK Keistimewaan DIY khusus untuk para Lurah, Carik, dan Danarto. Acara ini bertujuan untuk memberikan pandangan yang lebih mendalam tentang pemanfaatan dana keistimewaan yang dapat mendorong perkembangan berkelanjutan berdasarkan kearifan lokal yang dapat diangkat dan dikembangkan.
Sesi spesial sosialisasi ini diadakan di Aula Sidomukti Inspektorat DIY yang dihadiri oleh puluhan peserta yang merupakan Lurah, Carik, Danarto dari berbagai wilayah di DIY. Dengan cermat, mereka mengikuti pemaparan dari berbagai narasumber yang dihadirkan untuk menjelaskan tentang konsep dan pelaksanaan pengelolaan Dana BKK Keistimewaan DIY Tahun 2023.
Dalam sambutannya, Inspektur DIY yang diwakili oleh sekretaris Inspektorat DIY Totok Purwoirawan, S.Km.M.Acc., menegaskan bahwa peran para peserta dalam mengawal dan mengelola dana keistimewaan sangat penting dalam mendukung keberlanjutan serta kemajuan DIY. “Kami ingin mendorong partisipasi aktif para Lurah, Carik, dan Danarto dalam memastikan pengelolaan dana keistimewaan sesuai dengan tujuan dan aspirasi masyarakat,” ujar Totok Purwoirawan,S.Km.M.Acc..
Sesi pertama acara mengusung tema “Sosialisasi Pengelolaan Dana BKK Keistimwaaan DIY Tahun 2023”. Pembahas tentang bagaimana setiap wilayah memiliki potensi unik yang dapat dioptimalkan melalui dana keistimewaan, serta tantangan yang mungkin dihadapi dalam implementasinya, mendalamkan tentang proses pengajuan proposal proyek serta peran para peserta dalam memastikan dana digunakan dengan tepat sasaran. Para peserta diajak untuk berinteraksi dan berdiskusi aktif tentang ide-ide dalam mendapatkan Dana Keistimewaan yang relevan dengan kebutuhan dan kearifan lokal di wilayah masing-masing.
Diskusi yang berlangsung penuh semangat membawa beragam pandangan, pertanyaan, dan pengalaman dari para peserta. Mereka turut menyampaikan aspirasi dan harapan terhadap pengelolaan dana keistimewaan yang dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan komunitas mereka.
Sesi terakhir ini menjadi penutup dari serangkaian acara yang berlangsung sebanyak 21 sesi. Para peserta diberikan wawasan praktis untuk memastikan kelancaran pengajuan dan pelaksanaan dan pelaporan yang mendukung keistimewaan DIY.
Sosialisasi ini diharapkan akan membuka pintu bagi lebih banyak alokasi dan inisiatif yang dapat mendukung pembangunan berkelanjutan berdasarkan kearifan lokal. Para peserta, sebagai pemimpin lokal, diharapkan dapat menjadi agen perubahan dalam menjaga dan memajukan keistimewaan DIY.