Yogyakarta (05/11/2020) jogjaprov.go.id – Pemerintah Daerah (Pemda) DIY berkeinginan agar start-up asli Jogja bisa berkembang dari Jogja pula. Untuk itu, Block71 Yogyakarta bersama Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) DIY berencana menggelar InnoXJogja 2020.
Rencana penyelenggaraan InnoXJogja 2020 inilah yang menjadi pembahasan utama saat beraudiensi dengan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Kamis (05/11) di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta. DItemui usai audiensi, Manager Block71 Yogyakarta, Reni Wahyuni Ika Lestari mengatakan, InnoXJogja 2020 merupakan festival teknologi dan inovasi terbesar di Yogyakarta.
“InnoXJogja akan kami selenggarakan pada 17-20 November 2020. Acara ini dilakukan secara kolaboratif bersama Diskomifo DIY dan juga empat kampus di DIY, yakni UGM, UKDW, UII dan AMIKOM, juga bersama Jogja Digital Valley,” ujar Reni.
Menurut Reni, acara ini akan menghadirkan berbagai pembicara internasional. Gubernur DIY pun telah dijadwalkan untuk membuka acara ini secara virtual pada 17 November 2020. InnoXJogja 2020 akan diselenggarakan selama empat hari penuh melalui platform media yang telah disediakan.
“Jadi harapannya setelah ini akan lebih banyak lagi penggiat teknologi dan inovasi di Yogyakarta yang bisa terfasilitasi. Tidak hanya teknologinya, tapi juga kesempatan untuk bertemu dengan investor atau perusahaan yang mampu mengembangkan teknologi mereka, lebih jauh lagi,” paparnya.
Diungkapkan Reni, jumlah start-up di DIY saat ini diperkirakan lebih dari seratus. Namun di luar jumlah tersebut juga banyak yang tidak terdeteksi. Setelah InnoXJogja 2020 ini pihaknya berencana akan melakukan pendataan sehingga bisa memiliki angka pasti berapa sebenarnya jumlah start-up yang ada di Jogja.
Diakui Reni, cukup banyak start-up asal Jogja yang memilih pindah ke kota lain. Kebanyakan karena alasan tidak adanya dukungan modal, sehingga membuat mereka mencari investor di kota lain. “Karena itu, InnoXJogja ini juga sebagai ajang upaya kami menghadirkan para investor ke Jogja, jadi buka start-up yang keluar dari Jogja,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Diskominfo DIY, Rony Primanto Hari mengungkapkan, saat bertemu para panitia InnoXJogja 2020, Gubernur DIY berharap, usai nantinya para penggiat teknologi ini dipertemukan dengan investor, mereka bisa berkegiatan di DIY saja, sehingga bisa menumbuhkan perekonomian DIY.
“SDM yang ada di Jogja ini diharapkan adalah SDM yang siap kerja, sehingga kerja sama dengan Block71 dan perguruan tinggi ini diharapkan membuat para penggiat inovasi yang mengikuti InnoXJogja 2020 bisa diberi sertifikat. Dengan begitu mereka bisa siap kerja bahkan di lingkungan global,” paparnya.
Rony pun mengungkapkan, Gubernur DIY berpesan agar apapun yang dikembangkan di DIY harus memahami budaya DIY. Menurut Sri Sultan yang disampaikan oleh Rony, budaya yang ada di Jogja ini agak berbeda, sehingga ketika akan mengembangkan berbagai start-up di Jogja, diharapkan bisa mengikuti budaya Jogja.
“Budaya Jogja itu ada kegotongroyongan, tidak saling menjatuhkan, bekerja bersama, sehingga bisa besar bersama. Nantinya start-up yang ada di Jogja harus tetap di Jogja saja. Berkembang di Jogja, meningkatkan perekonomian Jogja dengan memanfaatkan potensi-potensi yang ada di Jogja,” paparnya. (Rt)
HUMAS DIY