Pemda DIY Terima Kunjungan Staf Khusus Wapres RI

Yogyakarta (13/11/2020) jogjaprov.go.id – DIY terus mendorong pertumbuhan investasi dan tidak membatasi penanam modal asalkan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan. Bukan hanya padat modal yang diperhatikan, namun harus mampu menyejahterakan perekonomian masyarakat DIY.

Staf Khusus Wakil Presiden Republik Indonesia Dr. Sukriansayah S. Latief SH. MH mengungkapkan bahwa kunjungannya ini tak hanya untuk melihat beberapa proyek strategis nasional yang telah berjalan, namun juga untuk melihat perkembangan dibidang investasi, serta perkembangan UMKM di masa pandemi Covid – 19 seperti sekarang

Kepala Bappeda DIY, Drs. Beny Suharsono, M.Si menyampaikan hal tersebut saat membacakan sambutan Sekda DIY pada agenda kunjungan kerja Staf Khusus Wakil Presiden Republik Indonesia, Dr. Sukriansayah S. Latief SH., M.H. Jumat (14/11) di Gedhong Pracimasana, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.

Beny mengatakan bahwa pada tahun 2021, DIY memiliki tiga proyek prioritas strategis yang akan dikerjakan untuk meningkatkan pembunganan. Tiga proyek prioritas itu ialah Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS), penyelesaian pelabuhan perikanan Tanjung Adikarto, dan penyelesaian beberapa proyek yang dibiayai oleh pemerintah pusat. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan devisa sektor pariwisata menjadi USD 30 Miliar pada tahun 2024.

Berbagai upaya telah dilakukan Pemda DIY untuk memacu pertumbuhan ekonomi DIY. Pembangunan infrastruktur seperti Jogja Internasional Airport, jalan tol, double track kereta api, dan Jogja Argo Techno Park, didesain sebagai perekonomian baru DIY. Pembangunan itu diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, mendukung kelancaran distribusi komunitas, dan memperlancar komunitas sumber daya masyarakat.

Beny menambahkan bahwa dalam proyek Tol Jogja – Bawen, pemerintah daerah meminta agar UMKM DIY diberikan fasilitas untuk berjualan di rest area. “Saya mencermati sejak 10 tahun terakhir, mesin pengerak ekonomi daerah adalah eksistensi Usaha Mikoro Kecil Menengah (UMKM), dengan proporsi jenis usaha hingga sebesar 92% dari total jenis usaha yang ada di DIY. Artinya UMKM memegang kunci dinamisasi laju perekonomian daerah, yang pergerakannya sudah terbukti cenderung stabil dan tahan banting,” imbuhnya.

Beny juga menjelaskan bahwa di selatan DIY sedang diupayakan pembangunan perekonomian baru melalui pelabuhan perikanan Tanjung Adikarto. Pelabuhan ini memiliki potensi yang besar karena pantai selatan DIY masih belum memiliki pelabuhan besar. Pelabuhan perikanan Tanjung Adikarto ini memiliki potensi perikanan yang cukup menjanjikan mulai dari ikan tuna, cakalang, tongkol, dan lain sebagainya. Dengan kapasitas yang bisa menampung sekitar 400 buah kapal, Tanjung Adikarto diprediksi bisa menghidupi 5000 nelayan. Adapun estimasi dana yang diperlukan untuk menyelesikan pembangunan pelabuhan periklananan Tanjung Adikarto ini adalah sekitar Rp 447 Miliar. (sa)

Humas Pemda DIY

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *